Berikut penjelasan ambiguitas hingga intensionalitas dalam kerangka Near-side pragmatics dan Far-side pragmatics secara jelas, runtut, dan mudah dipahami.
Near-side pragmatics berfokus pada bagaimana konteks membantu menentukan “apa yang sebenarnya dikatakan” secara literal, sedangkan far-side pragmatics berfokus pada apa yang dilakukan dan disiratkan “melampaui” apa yang dikatakan itu sendiri. Dalam perjalanan dari ambiguitas menuju intensionalitas, keduanya membentuk satu kontinua: dari pemilahan makna literal yang meragukan sampai penafsiran niat komunikatif yang lebih dalam.scirp+3
Near-side pragmatics dan ambiguitas
-
Near-side pragmatics menangani persoalan teknis seperti penyelesaian ambiguitas (lexical, struktural), ke-vague-an, referensi kata ganti, nama diri, deiksis, serta sebagian aspek presuposisi.plato.stanford+2
-
Di sini, konteks dipakai untuk menentukan proposisi literal: misalnya kalimat “I saw a star” harus diputuskan apakah merujuk ke bintang di langit atau selebriti, sehingga ambiguitas dipersempit sebelum makna implikatif dibahas.study+1
Far-side pragmatics dan intensionalitas
-
Far-side pragmatics mengurus apa yang terjadi setelah “apa yang dikatakan” sudah ditetapkan: jenis tindak tutur apa yang dilakukan, implikatur apa yang timbul, dan bagaimana sikap, keyakinan, serta tujuan penutur dibaca dari ujaran.john.jperry+2
-
Di ranah ini, intensionalitas (keterarahan ujaran pada maksud komunikatif tertentu) menjadi pusat analisis: penafsir berupaya merekonstruksi niat, sikap, dan tujuan penutur di balik bentuk linguistik yang sudah tidak ambigu secara literal.onlinelibrary.wiley+1
Dari ambiguitas ke intensionalitas
-
“Dari ambiguitas hingga intensionalitas” menggambarkan lintasan interpretasi: pertama-tama penyimak menyelesaikan ambiguitas dan menentukan proposisi literal (tugas near-side), lalu beralih menafsirkan niat, implikatur, dan efek tindak tutur (tugas far-side).vdu+2
-
Ambiguitas bisa juga digunakan secara sengaja (intentional ambiguity) sebagai strategi pragmatik: penutur sengaja mempertahankan multi-makna untuk mencapai tujuan kesantunan, persuasi, atau humor, sehingga transisi dari bentuk ambigu ke pembacaan niat menjadi titik krusial antara near-side dan far-side pragmatics.ijlll+2
- https://www.scirp.org/journal/paperinformation?paperid=98935
- https://plato.stanford.edu/entries/pragmatics/
- https://www.vdu.lt/cris/bitstreams/7fc56ed5-c04c-4116-afe3-ddb7609790bf/download
- https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/stul.12219
- https://www.worldwidejournals.com/indian-journal-of-applied-research-(IJAR)/recent_issues_pdf/2013/May/May_2013_1367504274_b5612_111.pdf__111.pdf
- https://study.com/learn/lesson/what-is-pragmatics-examples-rules.html
- https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0378216620300230
- http://john.jperry.net/cv/2008a.pdf
- https://www.ijlll.org/vol5/234-AU0011.pdf
- https://journal.aspirasi.or.id/index.php/Fonologi/article/download/1298/1622/6574
- https://plato.stanford.edu/archives/win2016/entries/pragmatics/
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10616452/
- https://www.academia.edu/108434023/The_pragmatic_circle
- https://emtd.ztu.edu.ua/view/word-3670/0
- https://ijels.com/upload_document/issue_files/12-IJELS-SEP-2018-15-Context.pdf
- https://www.frontiersin.org/journals/human-neuroscience/articles/10.3389/fnhum.2023.1248806/xml
- https://web.ece.ucsb.edu/oewiki/index.php/10_Reasons_Why_People_Hate_Pragmatic._Pragmatic
- https://pbi.ftk.uin-alauddin.ac.id/artikel-3531-pragmatics-in-linguistics
- https://www.academia.edu/6795373/Chapter_1_Theoretical_aspects_of_pragmatics
🔹 1. Near-Side Pragmatics: Fokus pada Bentuk, Struktur, dan Makna Dasar
Near-side pragmatics adalah sisi pragmatik yang masih dekat dengan bahasa itu sendiri, yaitu aspek yang membuat ujaran dapat dipahami secara literal, sebelum masuk ke maksud yang lebih dalam. Yang termasuk Near-side pragmatics:
(a) Ambiguitas (Ambiguity)
-
Ambiguitas terjadi ketika bentuk linguistik memungkinkan lebih dari satu makna.
-
Contoh: “Saya melihat anak kecil dengan teropong.” → ambigu: siapa yang memakai teropong?
👉 Dalam Near-side pragmatics, ambiguitas diselesaikan melalui struktur sintaksis, makna leksikal, dan konteks dasar.
(b) Deiksis
-
Kata yang maknanya berubah sesuai konteks: “saya”, “kamu”, “di sini”, “kemarin”.
-
Diperlukan konteks fisik/percakapan untuk memahaminya.
(c) Anaphora / Referensi
-
Penentuan apa atau siapa yang dirujuk oleh pronoun: dia, itu, mereka.
-
Masih berada dalam ranah pemahaman literal sebelum mencari maksud implisit.
🔹 2. Far-Side Pragmatics: Fokus pada Maksud, Implikasi, dan Strategi Sosial
Far-side pragmatics berkaitan dengan apa yang ingin dilakukan pembicara dengan ujaran itu, yaitu analisis makna yang tidak langsung tampak di permukaan. Termasuk:
(d) Implikasi (Implicature)
-
Makna yang tidak diucapkan tetapi dipahami melalui prinsip kooperatif (Grice).
-
Contoh: “Benzinnya mahal sekali sekarang.” → implikasinya mungkin: “lebih baik kita naik motor saja”.
(e) Presuposisi (Presupposition)
-
Informasi yang diasumsikan benar oleh pembicara dan pendengar.
-
Contoh: “Saya menyesal datang terlambat.” → presuposisi: saya memang datang terlambat.
(f) Tindak Tutur (Speech Act)
-
Tindakan sosial yang dilakukan melalui bahasa: meminta, memerintah, menolak, memohon.
-
Fokus Far-side: apa yang ingin dicapai pembicara melalui ujaran itu.
(g) Intensionalitas (Intentionality)
-
Motif, tujuan, atau niat komunikatif pembicara.
-
Intensionalitas berkaitan dengan maksud sosial:
-
Apakah pembicara berniat menyindir?
-
Menolak secara halus?
-
Meminta tetapi tidak ingin terdengar memaksa?
-
👉 Inilah inti Far-side pragmatics: mengungkap tujuan sosial dan strategi komunikasi di balik ujaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar