Minggu, 16 Januari 2022

Pragmatics is a Matter of Probabilities in Language Use




Jumanto Jumanto PhD in Linguistics (Pragmatics), Universitas Indonesia, 2006. Dosen Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Linguistics is deterministic within more of etic perspectives. Pragmatics is probabilistic within more of emic perspectives, researching how politeness happens (harmony/FSA-FTA management); how impoliteness happens (disharmony/face-threat/agression); or how im/politeness does not happen, as meaning interaction is sociopragmatically allowable or strategic or politic (interaction-based face-threat). Language use is indeed a matter of probabilities (Jumanto, 2014; 2017; Leech, 1983). In most recent development of pragmatics, the so-called emic perspectives may be elaborated into the so-called emic-concepts and emic practices (Haugh, 2011).

Salam Pragmatik!

Periodisasi Perkembangan Studi Pragmatik

Norwanto,Ph D
IAIN Salatiga

Saya ingin berbagi mengenai Periodisasi perkembangan studi pragmatik. Ibu/bapak mungkin sudah paham betul tentang periodisasi ini, jadi ini hanya penyegaran saja.
Secara umum ada empat periode dalam pragmatik:
(1) teori klasik (mis. speech acts, cooperative principles, dsb.),
(2) first-wave politeness approaches (mis. Leech’s politeness principles, Brown & Levinson’s Politeness Strategies, Lakoff, dsb),
(3) Second-wave politeness approaches (atau discursive approaches atau post-modern approach),
(4) dan third-wave politeness theories. Culpeper yang membagi periodisasi studi pragmatik di awal tahun 2000 ke dalam first and second-wave politeness studies.
Mills mengkritik kelompok first wave dan menawarkan discursive approach.
Marina Terkourafi mengkritik kelompok first dan second-waves dan menawarkan frame analysis untuk memahami ‘norms’.
First wave mengedepankan analisis makro berbasis prinsip atau aturan, atau maksim yang berbasis pada speech acts dan cooperative principles.

Antara Jokowi dan Joko Widodo

Jumanto Jumanto PhD in Linguistics (Pragmatics), Universitas Indonesia, 2006. Dosen Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Dian Nuswantoro Semarang.



Surat edaran resmi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Nomor: 100/449/SJ tertanggal 26 Januari 2015, yang ditujukan kepada seluruh Sekretaris Daerah provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia memerintahkan untuk menyeragamkan penyebutan bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada saat acara, dengan format: ‘YANG TERHORMAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA BAPAK JOKOWI’ menurut hemat saya, adalah salah satu upaya untuk menjunjung formalitas dalam berbahasa Indonesia, sehingga kesantunan berbahasa Indonesia dapat terjaga. Hal ini adalah upaya yang baik, mengingat komunikasi antara Presidan dan Rakyat Indonesia memang terjadi di ruang publik, bukan ranah pribadi atau privasi. Namun sudah benarkah format tersebut? Bahasa adalah sebuah kode, yang mengatur kehidupan komunikasi verbal dan non-verbal manusia sehari-hari, dalam situasi formal, informal, atau campuran keduanya. Namun penggunaan bahasa tidak bisa begitu saja kita ’lontarkan’ kepada siapa saja, dengan bentuk apa saja.

Kirim Artikel Anda

 Yth Bapak dan ibu PDF-Lovers, Berikut ini adalah Google Form yang kami sediakan untuk mengirimkan artikel yang berisi pendapat Bapak dan ibu tentang semua persoalan yang berkaitan dengan ilmu pragmatics. https://forms.gle/CyGUy81N88EqkEXT7

Jumat, 21 Mei 2021

MUST-WATCH VIDEOS ON UNDERSTANDING SFL AND CDA

INTRODUCTION TO SFL

1.MATA KULIAH - SYSTEMIC FUNCTIONAL DISCOURSE ANALYSIS - FIB  BY PROF.TRI WIRATNO-UNS: https://www.youtube.com/watch?v=wCV9kQU2t0c&t=707s

 

An Introduction to Systemic Functional Linguistics (Edited) BY PATRICK MANNION: https://www.youtube.com/watch?v=XSnbVbJEuC4&t=378s

Systemic Functional Linguistics (SFL) and Critical Discourse Analysis (CDA)by GEORGE ROSS: https://www.youtube.com/watch?v=D_VZDiHj358

Michael Halliday - Language evolving: Some systemic functional reflections on the history of meaning: https://www.youtube.com/watch?v=nC-blhaIUCk