Kamis, 20 Januari 2022
Asal-Usul Pragmatik dan Pengaruhnya
Senin, 17 Januari 2022
Pragmatika R. A. Kartini
source: https://www.researchgate.net/publication/356843316_Pragmatika_R_A_Kartini
Minggu, 16 Januari 2022
Muka dalam Perspektif Pragmatik
Brown, Penelope dan Stephen C. Levinson. 1987. Politeness: Some universals in Language usage. Cambridge: Cambridge University Press.
Chang, Wei-Lin Melody and Michael Haugh. 2011. Strategic Embarrassment and Face Threatening in Business Interaction. Journal of Pragmatics. Vol. 43. 2948-2963. http://doi:10.1016/j.pragma.2011.05.009
Gil, Jose Maria. 2012. Face-Threatening Speech Acts and Face-Invading Speech Acts: An Interpretation of Politeness Phenomena. International Journal of Linguistics. Vol. 4, No. 2, 400-411. http://dx.doi.org/10.5296/ijl.v4i2.1858
Goffman, Erving. 1967. Interaction Ritual: Essay on Face to Face Behavior. New York: Pantheon Book.
Guan, Xiaowen and Hye Eun Lee. 2017. Fight and flight: A multilevel analysis of facework strategies in intercultural face-threatening acts. International Journal of Intercultural Relations. Vol. 58, 69-81. http://dx.doi.org/10.1016/j.ijintrel.2017.04.008
Sifianou, Maria. 2012. Disagreement, face and politeness. Journal of Pragmatics. Vol. 44. 1554 – 1564. http://dx.doi.org/10.1016/j.pragma.2012.03.009
Suganda, Dadang. 2007. Pemanfaatan Konsep “Muka” (Face) dalam Wacana Wayang Golek: Analisis Pragmatik. Humaniora. Vol. 19, No. 3, 248 – 260.
miftah nugroho pada 20 Maret 2021 pukul 9:23 pm berkata:
semestinya konsep muka dikemukakn dahulu dari Goffman Pak. Alasannya konsep muka BL itu terinspirasi dari Goffman. Lalu juga perlu dikemukakan muka dari kesantunan Asia, dari Gu kalau tidak salah. Spenser Oatey pun juga mengemukakan perihal muka
Balas ↓
Terima kasih atas masukan dan sarannya Pak. Saya akan lihat seperti apa yang bapak sarankan perihal konsep muka dari teorinya Goffman dan muka dalam kesantunan Asia dari Gu dan Oatey.
Balas ↓
Analisis Meta-Pragmatik atas Beberapa Warisan Verbal Tradisi Lisan Penutur Bahasa Jawa
Tuturan atau teks verbal yang ada di masyarakat bahasa, bisa diproduksi atau diekspresikan (encoded) oleh seorang penutur kepada seorang petutur, yang kita bisa sebut sebagai idio-teks atau teks personal, yang memiliki makna personal, dan jika diinteraksikan, akan terjadi makna interpersonal. Bisa juga tuturan atau teks verbal tertentu diproduksi atau diekspresikan oleh sekelompok penutur atau komunitas tertentu kepada khalayak ramai sebagai komunitas petutur secara luas, yang kita bisa sebut sebagai ideo-teks atau atau teks komunal, yang memiliki makna ideologis, dan jika diinteraksikan akan berkembang luas dan dipercaya masyarakat penutur sebagai ideologi komunitas atau kelompok: komunitas politik, komunitas dagang, komunitas olah raga, komunitas minat atau hobi, dan lain-lain. Ideologi komunitas yang sangat berkembang luas dan berpengaruh kepada masyarakat penutur, meski pun ideologi tersebut salah, atau sengaja dibuat salah untuk maksud atau intensi tertentu, inilah yang disebut dengan istilah mitos. Kita memang tidak sadar hidup dengan mitos yang ada di sekitar kita. Tuturan atau teks verbal yang ada di masyarakat luas, yang diproduksi atau diekspresikan secara terus menerus, turun temurun, secara tradisional (dari generasi ke generasi) inilah yang mungkin kita sebut sebagai tradisi lisan.
KOMPILASI VIDEO Pragmatics Discussion Series # 1 -#10
KOMPILASI VIDEO Pragmatics Discussion Series # 1 -#10
1. Pragmatics Discussion Series # 1
pragmatik: dunia linguistik tak selebar daun kelor: https://www.youtube.com/watch?v=fFgVIbkj_MY&t=2671s
2. Pragmatics Discussion Series 2#
Perkembangan Teoris Ke(tidak) sopanan
https://www.youtube.com/watch?v=XEuO74_1VyQ
3. Pragmatics Discussion Series # 3
“Register dan Kesantunan dalam Industri Pariwisata”:
https://www.youtube.com/watch?v=m3bQYX7d6Vs
4. Pragmatics Discussion Series # 4